Jomblo

Sampai detik ini gua masih belum percaya kalo semua nya berakhir secepat ini, dan yang buat gua lebih ga percaya lagi sekarang dia sudah bersama seseorang yang mungkin udah dia persiapkan sebelum gua di tendang keluar dari hati nya dia. Begitu cepat. Tapi gua percaya, segala sesuatu yang cepat di dapat akan cepat pula pergi nya. Dan gua juga prcaya hukum karma itu masih berlaku, jadi selamat menikmati.
Kita liat aja ntar siapa yang bakal nyesal.
Dan sekarang gua kembali menjomblo lagi, ya ngapapa lah, cewe ga cuma satu, masih banyak yang nunggu gua haha. Gua cuma prihatin aja sama dia yang sudah ninggalin gua, karna ini terakhir kali nya. Dan ga bakal terulang lagi.
Ada sesuatu yang pengen gua share ke temen-temen semua.
Dalam masalah percintaan lo harus tau dan peka dalam membedakan, memilih dan memilah, mana yang lo butuh dan mana yang lo suka. Karna apa yang lo suka belum tentu lo butuh, tapi apa yang lo butuh sudah pasti hal itu akan lo cari dan lo sukai. Gua pernah bilang kalo cinta itu bisa kadaluarsa. Selama dan sesayang apa lo dalam sebuah hubungan tidak akan bisa menjadi penolong jika waktu itu tiba. Waktu di mana rasa yang yang awalnya seratus persen jadi tujuh puluh lima. Dan tidak , menutup kemungkinan akan sampai pada titik nol. Titik di mana lo harus mampu menerima kenyataan kalo hubungan kalian sudah kadaluarsa seperti cinta kalian. Jadi untuk para fakir asmara yang sedang terpuruk dalam kegalauan, berhentilah lakukan itu, akan ada masanya lo akan menyaksikan mereka yang mempermainkan perasaan lo merasakan hal yang sama. Jadi tunggu dan saksikan.

Cinta tapi dusta

Cinta itu menggambarkan sebuah ketulusan. Dimana cinta di miliki satu sama lain antara kedua orang yang menjalin sebuah hubungan. Cinta yang sama, cinta yang tulus, serta cinta yang tidak memandang apapun. Terkadang sulit untuk di percaya jika cinta itu kadang di campuri oleh dusta atau kebohongan. Namun di zaman ini, zaman di mana cinta itu telah jauh dari artinya. Memberi walau harus tak di beri, dan menerima meski harus tak di terima, sangat rentan terjadi nya cinta tapi dusta.
 Apa yang menyebabkan adanya cinta tapi dusta?. Di akibatkan karna fokus utama dalam sebuah hubungan bukan lagi sebuah perasaan cinta yang layak di pertahankan namun lebih mementingkan perasaan. Entah alasan apa yang membuat orang mencintai tapi di bumbui oleh kebohongan. mungkin karna mereka menghargai perasaan orang yang mencintai mereka, namun apakah harus memaksakan perasaan mereka sendiri. Sadarkah mereka bahwa itu akan menyakiti perasaan orang yang mencintai mereka. Seperti pintu tapi tak berkunci, akan mudah di masuki oleh siapa saja. Begitu juga mereka. Jadi bagi kalian yang masih melakukan ini, lebih baik jujur dari pada harus terus dalam kebohongan.

The End

The End

hal ini yang paling gua benci, kenapa harus ada perpisahan, kenapa harus ada akhir, kenapa harus gua yang di tinggalkan, dan kenapa harus dia lagi yang meninggalkan gua. ternyata bener kalo balikan sama mantan itu sama aja nonton film yang sama dan sudah pasti ending nya pun sama. seperti yang gua rasakan sekarang, dimana perasaan gua di ombang ambingkan oleh perasaan pantas atau tidak menjadi orang yang ada di dalam hati nya dia. dan realitas telah membukan mata gua lebar-lebar serta menyadarkan gua bagaimana seharusnya memposisikan kita dalam sebuah hubungan. sebagai pacar atau pajangan. kita harus dapat membedakan keduanya itu. agar dapat menjalin hubungan dengan baik.

ini postingan terakhir gua tentang hubungan LDR gua. dan ini kedua kalinya gua putus sama orang yang sama. dan dapat gua simpulkan bahwa kami tidak jodoh. ya harapan gua semoga dia bahagia dengan pilihan nya. good bye.

LDR 3

LDR 3

Terkadang kita sulit untuk memastikan apa yang akan terjadi di tengah sebuah hubungan kita dengan pasangan kita. 

Terkadang ada sebuah gelombang serta ombak yang menerpa dari segala sisi yang kita ga pernah tau. 

Segala usaha yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan sebuah hubungan itu agar tetap kokoh tidaklah mudah. Karna itu berbicara tentang menyatukan dua pemikiran yang berbeda. 

Sama halnya dengan hubungan gua yang sekarang ini gua jalanin. 

Gua hanya ngelakuin apa yang gua bisa lakuin, gua ga bisa untuk jujur sama diri gua sendiri kalo gua udah ga bisa ngelanjutin hubungan yang entah mau di bawa kemana sama pacar gua.

Apakah harus tetap bertahan dalam perbedaan ini. Diman banyak hal yang berbeda tetapi terus di cocok-cocokan. Rasanya kayak pake sendal yang ukurannya kekecilan. Terkadang bisa masuk tapi hasilnya kaki kita akan lecet. Begitu juga yang gua rasakan. Di mana gua terus memaksa untuk mencocokan sesuatu yang jelas-jelas beda.

Gua rasa hubungan ini ga bakal serumit ini. Kalo kami bisa sama-sama tau cara menghargai sebuah hubungan dan tau bagaimana hubungan yang baik itu.