Pages

Thursday, December 28, 2017

Resah di ujung senja

Resah di ujung senja


Tepat di depanku, segelas coffee latte. Pilihan yang sama sekali jauh dari yang biasa aku pilih, Americano dingin. Sesekali aku menyruput kopi itu. Entah mengapa semua terasa nyaman. Setelah seharian bekerja, dengan segala hiruk pikuk pekerjaan di kantor membuat kepala sedikit penat. Sedikit bergumam dalam hati "This coffee is better for my condition rightnow"


 Seperti biasa aku memang memilih untuk nongkrong di kedai kopi yang memang kebetulan searah jalan pulang dari kantor. Rasa lelah seharian menghadap komputer seketika sirna mengikuti setiap seruputan kopi yang masuk kedalam. Satu hal yang paling aku suka ketika berada di kedai kopi adalah mengamati setiap pelanggan yang berada disitu. Ada laki-laki dan perempuan bukan pacaran tapi terlihat akrab, mungkin friendzone. Ada bapak-bapak yang tidak terlalu tua, sedang asik memainkan handphone nya, sesekali mengangkat telpon dari sesorang dan berbicara seputaran bisnis, bisa di tebak beliau adalah pengusaha yang sedang berfikir dan mengambil waktu luang untuk menyusun rencana bisnisnya. Ada segerombolan anak muda yang mungkin masih kuliah dengan asiknya mengobrol sambil tertawa lebar seolah semua tugas kuliah sudah diselesaikan. Ada banyak hal yang mengasikan dari membaca orang dari gaya dan raut wajah yang walupun belum tentu akurat, anyway, I just like to doi it.

Senja mulai tiba, perasaan resah yang tadinya sempat tertutupi oleh seruputan kopi mulai kembali muncul saat kembali menyadari bahwa besok adalah hari terakhir bekerja alias magang. Sejujurnya aku sedikit kawatir akan apa yang akan terjadi nantinya, apa yang aku lakukan setalah ini, lowongan mana yang cocok untuk aku, berapa lama aku akan menanggur, dan banyak lagi. Aku tidak tahu apakah setiap orang yang baru lulus dari kuliah merasakan hal yang sama seperti ini? beberapa kali aku sempat membaca beberapa artikel tentang hal serupa yang dialami orang ketika selesai kuliah dan sempat menyepelekan dan sekarang aku mngalami itu.

Sempat merasa iri melihat teman-teman yang sudah mendapat pekerjan, bahkan sebelum lulus kuliah. Lagi lagi aku berpikir "Namanya rejeki masing-masing " Namun kata itu saja tidak cukup untuk mngelabui rasa kawatir ini. Sudah hampir seminggu lebih aku mencari lowongan di situs situs lowongan pekerjaan dan hampir semua nya aku coba lamar dan hasil nya masih nol. Untungnya aku memiliki tekat yang besar untuk terus mencoba dan akan mencoba di hari yang lain.

Kopi sudah menghampiri setengah gelas. Orang-orang berdatangan di kedai itu. Senja pun mulai berlalu dan ditutup oleh gerimis yang nyaris menyempurnakan keresahan hati. Sampai jumpa di kegelisahan berikutnya.

Sunday, February 26, 2017

Social Experiment Indonesia

Social experiment tentang bagaiman reaksi orang di sekitar ketika melihat kita "lupa menaikan standar sepeda motor".
Mungkin hal ini adalah hal yang sepele tapi jika hal ini di abaikan ini akan menyebabkan kecelakaan. Bagi yang sering menggunakan sepeda motor pasti sering mengalami hal ini. Namun tidak semua orang peduli akan hal kecil ini. maka dari itu saya membuat vidio ini untuk melihat seberapa peduli mereka akan hal ini.

tonton vidio ini :  https://www.youtube.com/watch?v=bKT63wv9b1g

Bagi teman-teman yang melihat hal ini terjadi di harapkan agar menegur atau mengingatkan karena hal ini sangat menolong bagi mereka. Terimakasih

HOW TO DRAW BLACK WIDOW INFINITY WAR

Ads1